PERLAKUAN AWAL BAGI ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN

Perasaan orangtua yang memiliki anak dengan gangguan pendengaran tentu saja tidak dapat digambarkan dengan berjuta-juta kalimat nasehat atau pun dengan sebuah lukisan yang menggambarkan betapa tragedi itu menimpa keluarganya. Tentu saja kami menuliskan tragedi jarena betapa hancurnya perasaan jiwa, betapa gelapnya pikiran.

Bapak dan Ibu para orangtua yang budiman.

Sebagai orang yang beriman tentu saja tragedi itu harus diimani sebagai kehendak Tuhan, namun demikian dalam keadaan seperti itu, siapa orangnnya yang kuat menerima. Oleh karena sangatlah maklum untuk bertanya dan sangat protes kepada Yang Maha Kuasa “Mengapa itu terjadi kepada anakku?” dan lain sebagainya.

Perasaan yang terkurung dalam kegelisahan dan ketidak pastian akan keadaan anak, dapat saja mendasari Bapak/ Ibu untuk berbuat di luar nalar akal sehat. Biasanya akan mencari cara instan atau jalan pintas yang dapat merubah keadaan anak sesuai kehendak Bapak dan Ibunya. Tidak lagi mempertimbangkan bagaimana keadaan dan perasaan anak jika diperlakukan dalam rangka memenuhi keinginan Bapak dan Ibunya. Misalkan (maaf) dibawa ke paranormal dengan perlakuan yang sedikit mengagetkan atau bahkan menyakitkan anak dengan intensitas yang tinggi.

Fenomena tersebut adalah sangat sering menjadi jalan alternatif yang dilakukan oleh para orangtua. Kami berkata demikian karena kami sudah memiliki banyak pengalaman dan jawaban dari para orangtua yang datang setelah berkelana ke sekolah kami. Dengan demikian kami dapat menyarankan sebagai berikut:

  1. Bersabar dan berkeyakinan hasil pemeriksaan pendengaran anak yang diberikan dokter/ rumah sakit itu benar. Sehingga tidak perlu ragu-ragu untuk meyakininya.
  2. Hilangkan perasaan malu, dan mulailah untuk mencari informasi yang benar. Saring setiap informasi karena tidak setiap informasi itu baik dan benar. Kuncinya adalah tidak semata-mata sesegera mungkin anak dapat mendengar dan berbicara. Bila hal ini terjadi hasilnya akan lelah dan perasaan gelisah yang tidak berkesudahan.
  3. Carilah informasi cara penanganan yang benar. Artinya Bapak dan Ibu memiliki pengetahuan sebagai akibat gangguan pendengaran tentu saja anak memerlukan layanan yang khusus dalam perkembangan dan pendidikannya kelak. (Dapat melihat artikel melalui internet)
  4. Sebagai akibat primer dari gangguan pendengaran adalah anak akan sulit untuk menangkap dan mencontoh kata-kata bahasa dan suara yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu anak gangguan pendengaran akan mengalami hambatan dalam berbicara dan mempersepsi bahasa, selanjutnya akan sulit berkomunikasi berkomunikasi. Layanan khususnya adalah mengajak anak sedini mungkin untuk belajar membaca bibir (gerakan bibir) tentunya dapat berkonsultasi dengan sekolah yang melayani anak gangguan pendengaran yang secara khusus memberikan layanan pendidikan dengan metoda oral aural. (berbicara).
  5. Gangguan pendengaran pada umumnya bersifat permanen, jadi tidak ada tindakan penyembuhan selain dengan operasi (tindakan medis).

Demikian yang dapat kami sampaikan apabila ada yang berminat silakan kontak kami di 0274-7471326 atau ke 087838228680

 

 

 

 

 

Malam Amal ” Langkah Kecil Meraih Asa “

Satu langkah sudah sudah kami jalani, yakni menyelenggarakan kegiatan Malam Amal dengan tema “Langkah Kecilku Meraih Asa”. Minggu, 26 Februari 2012, kami telah mengenalkan sekolah dan anak-anak kami kepada khalayak umum, serta menghibur masyarakat dengan Pentas Seni yang kami tampilkan. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, acara tersebut berlangsung dengan meriah, sukses dan tertib. Melalui kegiatan inipun kami mendapatkan dana untuk mewujudkan program pengembangan SLB B Karnnamanohara khususnya untuk kebutuhan vokasional batik, boga, busana, dan desain.

Kualitas para pengisi acara yang sangat luar biasa, sehingga dapat mengundang minat para sponsor, donatur,dan penggemarnya, hingga kami merasa bahagia karena kami kewalahan melayani antusias calon penonton yang terus mendesak meminta tiket masuk. Permohonan itu terpaksa tidak kami penuhi, karena kami harus menjaga kenyamanan serta keamanan dalam berlangsungnya acara. Untuk sebuah keberhasilan ini panitia sekaligus sekolah khusus Karnnamanohara mempunyai perasaan yang amat sangat ditinggikan atas ketulusan, keikhlasan, serta rasa penuh kasih sayang, dan kebersamaan antara kami dan para pendukung acara (Ibu Kartika Affandi, Adana modeling, Rosso Batik, Sheila On 7 yang tidak kami bayar sepersen pun) dan sponsor utama kami Telkom Indonesia, tempat acara Taman Budaya Yogyakarta, Fress Production, DVPro, dan media partner Kedaulatan Rakyat yang telah mensukseskan acara.

Minggu, 26 Februari 2012 sebagian panitia datang pukul 9.00 untuk menata kursi tambahan di belakang, menata meja tamu dan tiketing, membersihkan kamar mandi dan ruang transit, mencuci gelas, serta menempelkan dan memasang penunjuk arah, larangan, pemberitahuan. Pukul 13.00 seluruh panitia datang untuk breafing akhir, berdoa bersama, Loading in perlengkapan Sheila On 7, Check Sound Sheila On 7, dan Adana datang pukul 15.00, lebih awal dari pengisi acara yang lain karena persiapannya lebih lama.

Sore hari menjelang acara di sekitar Taman Budaya Yogyakarta hujan besar, tetapi tidak menyurutkan langkah orangtua mengantarkan anak-anak datang di lokasi sesuai waktu yang sudah ditentukan untuk makan, make-up, dan persiapan. Disusul kedatangan Telkom Jogja dan Bandung bekerjasama dengan mahasiswa Teknik UGM untuk menyiapkan stand.

Acara baru dapat dimulai pukul 19.20 karena tamu undangan yang kami mohon memberikan sambutan belum datang. Namun acara dapat tetap berlangsung sesuai rundown acara yang disusun. Secara keseluruhan acara berlangsung meriah, lancar dan tertib. Penggalangan dana dapat tetap berlangsung meskipun banyak tamu undangan yang tidak hadir. Sheila gank yang datang semakin memeriahkan dan meramaikan acara.
Acara berakhir kira-kira pukul 20.30 dengan penampilan bintang tamu utama Sheila on 7.
Usai acara kami lanjukan dengan ramah tamah dengan Adana Studio, Batik Rosso, Sheila On 7, dan Miss Deaf. Panitia (para guru) masih harus tinggal untuk membersihkan panggung dan packing alat-alat musik angklung dan ensamble serta perlengkapan untuk dibawa ke sekolah, merapikan alat musik angklung dan ensamble serta perlengkapan di sekolah pukul 24.00. Sebagian panitia tidur di sekolah, sebagian lagi pulang ke rumah pukul 01.00 dini hari.
Seluruh panitia mengevaluasi kegiatan malam amal “Langkah Kecilku Meraih Asa” pada Sabtu, 3 Maret 2012. Hingga pasca acarapun panitia masih menerima donasi untuk program pengembangan SLB B Karnnamanohara.

Keikhlasan, ketulusan serta perhatian para pendukung acara yang diberikan harus kami jawab dengan sebuah kejujuran dan kesungguhan untuk menyalurkan serta membelanjakan dana tersebut sesuai dengan program yang telah kami canangkan, sehingga dana yang telah kami dapatkan dapat tepat sasaran dan berdaya guna bagi para peserta didik yang kami bimbing, kami cintai kehidupannya.

PORSENI SLB TINGKAT KABUPATEN SLEMAN 2011

Porseni tingkat kabupaten khususnya kabupaten Sleman telah berlangsung Sabtu, 9 April 2011 di SLB Negri 1 Sleman Yogyakarta. Kegiatannya meliputi berbagai macam lomba dari cabang olahraga, cabang kesenian dan cabang ketrampilan khusus. Sekolah luar biasa yang mengikuti kegiatanPorseni ini secara keseluruhan berjumlah 27 sekolah dan diikuti lebih dari 200 peserta.

SLB B Karnnamanohara turut serta dalam mensukseskan Porseni tersebut dengan mengirimkan siswa-siswinya untuk berlaga dalam berbagai lomba. Saat berkumpul dengan siswa-siswi dari sekolah lain sangat terlihat betapa berbeda siswa SLB B Karnnamanohara itu masih kecil-kecil tetapi meskipun kecil, anak-anak kita bisa membuat prestasi yang membanggakan, sebutlah Anggi Toberti mendapat juara II untuk lomba bulutangkis dan Irya Ayu Kusuma Putri mendapat Juara II untuk lomba melukis. Selamat anak-anakku tingkatkan prestasimu dan jadilah contoh untuk teman-temanmu! SEMANGAT…

Rekreasi Ke Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng

eluarga Besar SLB B Karnnamanohara, Kamis ,31 Maret 2011 mengadakan rekreasi ke Taman Kyai Langgeng dan Candi Borobudur. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin 2 tahunan yang gunanya selain sebagai penyegaran juga menambah wawasan, kreativitas, dan kemandirian anak. Rekreasi kali ini diikuti oleh 108 siswa dikarenakan 7 siswa lain tidak bisa ikut karena sakit dan adanya kepentingan orangtua dalam keluarga sehingga anaknya tidak bisa ikut, ditambah 30 orangtua dari siswa kelas latihan (PAUD) dan 31 guru dan karyawan.

Untuk memperlancar acara ini, dua bulan sebelumnya sekolah telah membentuk panitia kecil Panitia Rekreasi Tahun 2011 guna mempersiapkan dan mengkoordinir kegiatan rekreasi ini. Panitia memutuskan rekreasi dilaksanakan dua (2) tempat yaitu Taman Kyai Langgeng dan Candi Borobudur. Pesertanyapun juga terbagi menjadi dua (2) kelompok. Kelompok pertama adalah Kelompok kecil yang terdiri dari anak kelas Latihan sampai Kelas Dasar 2 dengan tujuan wisata Taman Kyai Langgeng, dan kelompok kedua yaitu kelompok besar yang terdiri dari kelas Dasar 3 sampai kelas SMP dengan tujuan wisata Candi Borobudur dan Taman Kyai Langgeng. Dengan adanya 2 kelompok itu panitia menyediakan 2 bis besar dan 1 bis medium.

Pukul 08.15 WIB dimulai dari bis kelompok besar berangkat menuju Candi Borobudur diikuti 2 bis kelompok kecil baru sampai jalan Jogja –Magelang ada peringatan bahwa jalan tidak bisa dilalui karena jembatan Pabelan yang menghubungkan Jogja – Magelang terputus tadi malam karena terkena terjangan lahar dingin Gunung Merapi, akhirnya perjalanan harus memutar lebih jauh lewat Purworejo yang waktu tempuhnya bila normal melalui jalan Jogja-Magelang hanya 1 -2 jam, perjalanan kali ini menempuh waktu 4 jam. Sungguh perjalanan yang panjang tetapi anak-anak tidak terpengaruh oleh keadaan itu mereka tetap menikmati perjalanan dengan gembira.

Pukul 12.30 WIB bis kelompok kecil tiba di Taman Kyai Langgeng, mereka langsung melaksanakan makan siang setelah istirahat sejenak mereka melaksanakan kegiatan yaitu bermain diarena permainan “Kereta mini” dan “Kereta Air” setelah itu seharusnya anak-anak melaksanakan kegiatan melukis tetapi berhubung jam tiba tidak sesuai dengan agenda akhirnya mereka masuk di kegiatan utama yaitu “Berenang”. Begitu juga kelompok besar yang tiba di Candi Borobudur , kegiatan masuk candi hanya dilakukan naik kereta mini mengelilingi candi kemudian segera meluncur ke Taman Kyai Langgeng untuk bergabung dengan teman-teman yang sudah tiba di sana. Begitu tiba di Taman Kyai Langgeng anak-anak kelompok besar langsung bergabung di kegiatan utama “berenang”. Meskipun ada beberapa wahana permaianan yang tidak bisa dilakukan tetapi anak-anak terlihat riang gembira. Seluruh rangkaian kegiatan rekreasi ini diakhiri di Taman Kyai Langgeng jam 16.30 kemudian kita pulang, tiba di sekolah kurang lebih jam 20.30 WIB. Akhirnya kita serahkan anak-anak ke orangtua dan sayonara.

SLB B KARNNAMANOHARA ULANG TAHUN KE 11

“Di mana bu Retno?” tanya Arya kepada bu Lintang.
“Bu Retno belum datang,” jawab bu Lintang.
“Saya mau mengumpulkan kado silang,”jelas Arya
“O . . . kado boleh dikumpulkan pada bu Lintang,”kata bu Lintang.
Aryapun menyerahkan kado silang tersebut kepada bu Lintang.

Memang hari itu, Minggu tanggal 27 Februari 2011 SLB B Karnnamanohara akan merayakan hari jadinya yang ke 11. Semua siswa yang berjumlah 115 beserta orangtua wajib mengikuti acara tersebut. Guru dan karyawan sudah menyiapkan acara yang dikemas secara sederhana guna memperingati HUT SLB B Karnnamanohara dengan serangkaian kegiatan yang bertemakan Pesta Kebun. Kegiatan dimulai tepat pukul 08.00 WIB semua siswa, orangtua/wali, guru dan karyawan mengawali dengan jalan sehat, start dan finish di halaman SLB B Karnnamanohara, setelah sampai semua peserta langsung mendapat sarapan pagi berupa soto sambil diselingi pembagian door price yang berasal dari sumbangan/donatur orangtua/wali siswa. Menginjak acara inti tanda memperingati hari ulang tahun bapak Darmawan selaku ketua yayasan Tunarungu Yogyakarta memotong tumpeng yang diserahkan kepada ibu Lisyawati (orangtua dari Allia siswa kelas Taman 1) selaku ketua Komite. Saat pemotongan tumpeng diiringi alunan lagu Selamat Ulang Tahun yang berasal dari group ensamble siswa siswi SLB B Karnnamanohara membuat suasana lebih terasa menyentuh jiwa yang mendengarkan dan menyaksikan acara tersebut. Di akhir acara semua siswa, guru dan karyawan menyatu membuat lingkaran besar untuk saling tukar kado (kado silang). Suasana tambah meriah saat bu Erni memberi aba-aba dengan memukul tambur di tengah-tengah lingkaran agar semua menggerakkan kado yang dipegang untuk dialihkan ke teman yang ada di sebelah kanannya, sampai hitungan ke 10 baru berhenti. Semua diminta untuk membuka kado yang diterima, sorak sorai siswa, guru dan karyawan yang mendapat kado sesuai keinginan terlihat diwajah mereka tapi bagi siswa yang merasa kecewa mendapat kado tidak sesuai dengan keinginannya oleh para guru diganti sehingga nampak keceriaan lagi diwajah anak-anak. Memang di Karnnamanohara tetap menjunjung tinggi rasa kekeluargaan sehingga selalu menghasilkan suasana yang aman dan damai dan akhirnya sekitar jam 10.30 WIB acara ulang tahun selesai. Wah . . . suasana hari itu benar-benar menyenangkan walaupun hanya dikemas secara sederhana, Karnnamanohara mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung kelancaran ulang tahun kali ini. Selamat Ulang Tahun yang ke 11 Karnnamanohara.

Mari Mengabdi dengan Batik

Tidak terasa anak-anak sudah berkembang menjadi manusia-manusia dewasa. Rasanya baru saja kemarin anak-anak ini menangis dan ngompol.  Keberatan membawa tas yang penuh makanan dan botol minum.

Sekolah berpikiran, tidak lama lagi mereka akan luas lagi mengenal kehidupan. Mereka harus tahu bersosialisasi, beretika dan tentu saja harus belajar mengkaryakan imajinasinya untuk mendapatkan napkah, ya untuk dia sendiri atau juga keluarganya kelak.

Yogyakarta dengan batik adalah menjadi satu. Apa salahnya anak-anak dibimbing untuk belajar membatik. Pokoknya harus mengambil bagian dari karya batik.

Pertama gagasan,  kemudian Tuhan menjawab niat itu dengan dipertemukannya kami dengan Mas Suroso atau nama produknya “ROSSO” atau “ROSARIO BATIK”  Beliau seorang pengusaha, perajin, desainer, yang sudah melanglang buana, tentu saja pasarnya luar negeri.

OUTBOND BANYUSUMILIR 8-9 APRIL 2010

Horeeeeeeee…..akhirnya kami outbond lagi… dah 2 th… Kalau dulu outbond di Ledok Sambi, tahun ini kami mengadakan outbond di Banyusumilir, tepatnya di Desa Wisata Srowolan Purwobinangun Pakem Sleman.

Outbond kali ini lebih seru… Puji syukur dari 110  siswa Karnnamanohara hanya 2 anak yg g ikut outbond karena sakit..Pokoknya ruaaaaaameeeee BGT dech..!!!!

Acara pertama Upacara Pembukaan, mmmm…..tahu g  yg jadi Pembina Upacaranya?? Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan OlahRaga Propinsi DIY…. Prof.DR Suwarsih Madya… G nyangka beliau menyempatkan hadir dlm Upacara Pembukaan Outbond [terimakasih banyak nggih bu…]. Kata beliau “Baru kali ini saya mendengar nama SLB yang ‘aneh’ tapi ‘indah’, pokoknya saya harus datang!!!”. Beliau sangat bangga ada SLB yg mengadakan kegiatan seperti ini..:-))

Nah…tiba acara outbond dimulai… anak-anak dengan didampingi guru-guru mengikuti segala instruksi para trainer outbond (cakep-cakep lho :-D). Kami diajak menyusuri sungai, brjalan di titian yg dibwhnya ada kolamnya, jdi kalo g hati-hati BYUUUURRRRRRRRRRRR!!!!! jatuh dech ke kolam[kecian de lo…]Seru lagi ketika mencarikan di kolam, ternyata mereka jago juga nangkap ikan, kolam ikan yg tadinya jernih,  “diobak-obak” ama anak-anak jadi “butheg” banget sampai ikannya pada “mabok”( jadi  mudah nangkepnya.hehehe..). Kaos outbond yg tadiya berwarna ungu cerah jadi coklat kaya Indomilk rasa coklat:-((.    habis nangkep ikan trus AMBYuuuuuuuR

UASBN DI SEKOLAH KHUSUS TUNARUNGU KARNNAMANOHARA

Tahun 2009 adalah sejarah baru bagi sekolah kami. Ada perasaan bahagia di tengah perasaan yang kurang menentu. Keadaan ini bagi kami tahun yang teramat monumental, karena kami untuk pertama kalinya mengantarkan anak-anak untuk mengikuti ujian akhir berstandar nasional.

Masih terbayang kenangan masa kecil anak-anak yang sekarang sudah tumbuh tubuhnya melebihi kami guru-gurunya. Suaranya sudah berubah, pun bau tubuhnya. Anak-anak ini adalah anak-anak kami yang pertama kali ikut dalam rintisan sekolah khusus tunarungu karnnamanohara yang masih ada, karena beberapa temannya sudah tidak bersama mereka lagi.

Kami sepakat untuk memberikan contoh yang jujur dan baik kepada mereka selama menempuh UASBN. Mereka harus berusaha untuk dirinya sendiri, bukan kami tega tidak membantu mereka, namun saatnya kami melihat anak-anak yang mulia ini mengetahui dirinya sendiri. Kami berusaha menahan sekuat tenaga untuk tidak mendekati anak atau memberikan bantuan sedikit apa pun. Ibaratnya kami ada diantara mereka, namun kami bukan lagi milik mereka. Kami betul-betul hanya membantu doa di dalam hati disetiap tarikan nafas kami.

Untuk melaksanakan UASBN pun kami tidak mengadakan acara-acara yang berbeda. Kami berjalan seperti biasanya. Padahal bila kami membaca atau melihat pemberitaan di koran atau televisi, banyak sekolah yang mengadakan doa bersama, istigosah dll. Namun bukan kami anti acara tersebut, hanya kami sepakat

Hari Senin, 11 Mei 2009 kami persilakan anak-anak ini memasuki ruangan yang memang sudah kami persiapkan. Di ruangan tempat keempat anak kami menempuh soal-soal memang sedikit saja berbeda, yaitu ada tambahan kursi dan tanda nomor peserta di masing-masing meja. Tas dan segala alat-alat disimpan di luar ruangan, mereka hanya membawa alat tulis yang sesuai dengan tata tertib. Sungguh kami melihat, anak-anak ini sedang beralih ke alam dewasa dari alamnya anak-anak. Sungguh kami bangga.

Dalam pelaksanaan UASBN ini sekolah tidak mentargetkan nilai yang spektakuler, namun kami mentargetkan pelaksanaan yang jujur, bersih. Karena bila kami mentargetkan nilai sesuai dengan keinginan kami bukan hasil murni anak, maka kami akan memulai dengan tekanan-tekanan yang pasti membuat kehidupan anak kurang merdeka dan bahagia.  Oleh karena itu kami telah siap menerima isyarat evaluasi diri dari hasil murni yang diperoleh anak , dan kami siap mempebaiki sistem layanan.

PRESTASI DARI  HAFIDH MAHENDRA

SATU LAGI PRESTASI

Desember merupakan bulan anak-anak penyandang cacat. Berbagai kegiatan diadakan oleh masyarakat yang punya perhatian kepada mereka. Satu diantaranya kegiatan yang diadakan oleh Hima PLB UNY dengan berbagai rangkaian acaranya.

Hima PLB mengadakan berbagai jenis lomba untuk berbagai jenis kecacatan. Khusus untuk anak-anak tunarungu diadakan lomba menebak gambar yang dibagi dengan gambar benda dan aktivitas.

Hafidh mewakili Karnnamanohara dalam lomba tersebut, karena memang menurut undangan dari panitia hanya satu saja, sedanglam pesertanya seluruh anak tunarungu antara kelas 5 dan 6  perwakilan dari SLB-SLB yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Alhamdulillah Hafish untuk tahun ini dapat mengharumkan nama Karnnamanohara dengan mendapatkan gelar juara pertama dalam lomba tersebut. Alhamdulillah Semoga sukses ya Fidh.

25 PASANG ALAT BANTU MENDENGAR UNTUK ANAK KARNNAMANOHARA

Alat Bantu Mendengar bagi anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah alat yang mereka inginkan. Bagi mereka mendengar adalah sesuatu yang sangat didambakan, walau pun memang bagi mereka apa yang didengar tidak akan sejelas seperti orang yang sehat pendengarannya.

Dua puluh lima pasang alat bantu dengar adalah sumbangan dari LSM luar negeri (jepang) yang bekerja sama dengan LSM di Indonesia khususnya di Yogyakarta. “Rotary Club Yogyakarta” melalui salah seorang kadernya “mbak Tutut” telah merealisasikan keinginan anak-anak di Karnnamanohara.

Bantuan ini cukup banyak, karena harga ABM dengan merk Phonax harganya cukup lumayan.

Terima kasih Rotary Club Yogyakarta, wabil khusus mbak Tutut, bu Atik dan seluruh pengurusnya. Semoga kebaikannya dapat balasan yang baik dari Tuhan Yang Maha Esa. amien.